kisah :- Khalifah Umar Bin Abdul Aziz

1. Khalifah Umar Bin Abdul Aziz Dan Lilin Negara




Pada Suatu malam datang seorang utusan dari salah satu daerah dan sampai di depan pintu rumah Khalifah menjelang malam. Setelah mengetuk pintu seorang penjaga menyambutnya. Utusan itu pun mengatakan, “Beritahu Amirul Mukminin bahwa yang datang adalah utusan gabenornya.” Penjaga itu dan memberitahu Umar yang hendak masuk tidur. Umar pun duduk dan berkata, “Izinkan dia masuk.”



Utusan itu masuk, dan Umar memerintahkan untuk menyalakan lilin yang besar. Umar bertanya kepada utusan tersebut tentang keadaan penduduk kota, dan kaum muslimin di sana, bagaimana kelakuan gabenor, bagaimana dengan harga, bagaimana dengan kanak-kanak, orang-orang muhajirin dan anshar, para ibnu sabil, orang-orang miskin. Apakah hak mereka sudah ditunaikan? Apakah ada yang mengadukan?



Utusan itu pun menyampaikan segala yang diketahuinya tentang kota tanpa ada yang disembunyikannya kepada Khalifah.



Semua pertanyaan Umar dijawab lengkap oleh utusan itu. Ketika semua pertanyaan Umar telah selesai dijawab , utusan bertanya kepada Umar.
“Ya Amirul Mukminin, bagaimana keadaan dirimu sendiri ?, Bagaimana keluargamu, seluruh pegawai dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabmu ? . Umar pun kemudian dengan serta merta meniup lilin tersebut dan berkata, “Wahai pelayan, nyalakan lampunya!” Lalu dinyalakannlah sebuah lampu kecil yang hampir tidak boleh menerangi ruangan karana cahayanya yang teramat kecil.



Umar melanjutkan perkataanya, “Sekarang bertanyalah apa yang kamu inginkan” . Utusan itu bertanya tentang keadaannya. Umar memberitahukan tentang keadaan dirinya, anak-anaknya, isteri, dan keluarganya.



Rupanya utusan itu sangat tertarik dengan perbuatan yang telah dilakukan oleh Khalifah Umar dengan mematikan lilin. Dia bertanya, “Ya Amirul Mukminin, aku melihatmu melakukan sesuatu yang belum pernah Anda lakukan.” Umar bertanya, “Apa itu?”



“Engkau mematikan lilin ketika aku menanyakan tentang keadaanmu dan keluargamu.”
Umar berkata, “Wahai hamba Allah, lilin yang kumatikan itu adalah harta Allah, harta kaum muslimin. Ketika aku bertanya kepadamu tentang urusan mereka maka lilin itu dinyalakan demi kemaslahatan mereka. Begitu kamu membelokan pembicaraan tentang keluarga dan keadaanku, maka aku pun mematikan lilin milik kaum muslimin.”



Subhanallah, Segitu besar kesungguhan Umar dalam menjaga harta kaum muslimin.



2. Surat Khalifah Umar Kepada Gabenor Iraq

Abu Ubaid mengisahkan, Umar bin Abdul Aziz mengirim surat kepada Hamid bin Abdurrahman, yang pada waktu itu menjabat Gabenor Iraq agar membayar semua gaji dan hak-hak rutin di provinsi itu. ‘’Saya sudah membayarkan semua gaji dan hak mereka. Namun di Baitul Mal masih banyak wang”. Khalifah Umar memerintahkan. ‘’Carilah orang yang banyak hutang tetapi tidak mampu bayar hutang. Berilah ia wang untuk melunasi hutangnya.’’



Abdul Hamid kembali mengikuti kata Kalifah Umar. ‘’Saya sudah membayar hutang mereka, tetapi di Baitul Mal masih banyak wang.’’ Khalifah memerintah lagi. ‘’Kalau ada orang yang tidak memiliki harta, lalu dia ingin menikah, nikahkan dia dan bayarlah maharnya.’’ Abdul Hamid sekali lagi mengikuti kata Khalifah, ‘’Saya sudah menikahkan semua yang ingin nikah. Namun, di Baitul Mal ternyata masih banyak wang.’’





macam negeri dalam kisah dongeng rakyat .. negara yang aman, tenteram, sejahtera .. terus segala sesuatunya selalu mencerminkan ajaran agama.. inilah Kisah Teladan Umar Bin Abdul Aziz. Allahuakbar

No comments: